Gencar kan Infrastuktur di Indonesia, Ini Kata Jokowi

Ex-pose.net, Jakarta – Sampai tahun 2014, selama 40 tahun, Indonesia hanya mampu membangun 780 kilometer jalan tol. Maka, mulai tahun 2014 itu, pemerintah mendorong percepatan pembangunan jalan tol, di Trans-Jawa, Trans-Sumatera, di Kalimantan, sampai Sulawesi.

“Dari Jembatan Kaligangsa di Kabupaten Brebes siang ini (Kamis, 14/04/22), saya meresmikan Jalan Lingkar Brebes-Tegal. Panjang jalan lingkar dua lajur ini 17,4 kilometer, dilengkapi dengan delapan jembatan, masing-masing lima jembatan di wilayah Brebes dan tiga jembatan di wilayah Tegal ” papar Presiden

Presiden Menambahkan, kehadiran Jalan Lingkar Brebes-Tegal membuat beban lalu lintas di Pantura diperkirakan akan berkurang hingga sebesar 48 persen. Selain itu, akan memperlancar konektivitas serta membantu kelancaran arus lalu lintas di wilayah Tegal dan Brebes. Ungkap Jokowi

Anda tahu berapa panjang jalan tol yang kita bangun dalam tujuh terakhir? 1.900 kilometer!

Masalah dalam pembangunan jalan tol ini sebenarnya adalah pembiayaan. Dulu kita tidak mencari alternatif-alternatif pembiayaan, ada ketergantungan pada APBN, ketergantungan pada keuangan BUMN-BUMN, atau diserahkan kepada swasta yang ternyata dalam sekian tahun tidak berjalan dengan baik.

“Karena itulah, saya menyambut baik kerja sama yang dilakukan oleh lembaga pengelola investasi Indonesia Investment Authority (INA) dengan PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya-PT Waskita Toll Road yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian induk, hari ini. Kerja sama ini mencakup investasi pada proyek di jalan tol Trans-Sumatera dan jalan tol Trans-Jawa ” jelas Presiden Jokowi. Dalam wawancara nya ke pada awak media Kamis, 14/04/22

Apa yang dilakukan oleh INA merupakan sebuah alternatif skema pembiayaan baru dan diharapkan akan meningkatkan kepercayaan dari investor domestik maupun asing. Investor-investor yang akan masuk ke Indonesia lewat INA akan semakin besar, bukan hanya jalan tol tetapi juga untuk proyek-proyek besar yang memberikan efek ekonomi terhadap negara kita. Tutup Jokowi. [Red]