EX-POSE.NET : Latest-Trusted-Objective | Berita Terkini - Terbaru - Terpercaya
DOLO INDUK – Di saat sebagian besar anak seusianya masih terbuai mimpi di balik selimut hangat, seorang bocah laki-laki di Desa Soulowe sudah berdiri tegak dengan seragam batik merahnya. Jarum jam baru menunjukkan pukul 03.00 WITA, namun bagi Farel, perjuangan menuntut ilmu tidak mengenal batas waktu—bahkan sebelum fajar menyingsing.
Kisah Farel, siswa dari SDN 1 Soulowe, Sulawesi Tengah, mendadak menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Bukan karena prestasi olahraga atau lomba seni, melainkan karena sebuah foto yang memotret realitas luar biasa: seorang siswa SD yang berangkat ke sekolah di tengah pekatnya malam.
Mengapa Pukul 3 Pagi?
Banyak warganet bertanya-tanya, apa yang mendorong seorang anak kecil menembus sunyinya Kecamatan Dolo Induk saat hari masih gelap gulita? Meski motif pastinya seringkali berkaitan dengan semangat belajar yang meluap atau kondisi lingkungan sekitar, potret Farel menjadi pengingat keras bagi kita semua tentang ketimpangan akses dan dedikasi luar biasa anak-anak di pelosok negeri.
”Semangatnya melampaui logika orang dewasa. Di saat kita masih mengeluh tentang macetnya pagi, Farel sudah bersiap melawan sunyinya malam demi kursi di kelas,” tulis salah satu komentar netizen yang terharu.
Potret Kontras Pendidikan Kita
Kehadiran Farel di sekolah pada jam yang tidak wajar ini memicu diskusi luas mengenai:
Keamanan Anak di Jalanan: Tantangan bagi anak-anak di wilayah pedesaan yang harus menempuh perjalanan jauh.
Fasilitas Pendidikan: Apakah semangat sebesar Farel sudah didukung dengan fasilitas yang memadai di sekolahnya?
Ketangguhan Mental: Farel merepresentasikan wajah generasi yang tidak manja dan berani menghadapi tantangan fisik demi pendidikan.
Refleksi Untuk Kita Semua
Kisah Farel bukan sekadar “berita viral” yang lewat begitu saja. Ini adalah tamparan bagi mereka yang memiliki akses pendidikan mudah namun seringkali menyia-nyiakannya. Farel mengajarkan bahwa pendidikan adalah cahaya, dan terkadang, untuk mencapainya, seseorang harus berani berjalan menembus kegelapan paling pekat sekalipun.
Hingga berita ini diturunkan, dukungan untuk Farel terus mengalir. Banyak pihak berharap pemerintah setempat memberikan perhatian lebih, tidak hanya kepada Farel, tetapi juga kepada sarana pendidikan di Desa Soulowe agar anak-anak berprestasi seperti dia bisa belajar dengan lebih aman dan nyaman.(C.S)









