![EXPOSE NET [Cyber Journalism]](https://i0.wp.com/www.ex-pose.net/wp-content/uploads/2024/12/cropped-EX-POSE_LOGOaaaa.png?fit=350%2C91&ssl=1)
Viral Aura Cinta Berdebat Dengan Dedi Mulyadi
“Video Viral Aura Cinta Berdebat dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Soal Penggusuran dan Larangan Wisuda Sekolah”
EXPOSE NET| Subang – Sebuah video yang memperlihatkan seorang remaja bernama Aura Cinta berdebat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjadi viral di media sosial. Perdebatan itu terjadi setelah rumah keluarga Aura yang berada di bantaran Sungai Cikarang, Bekasi, menjadi korban penggusuran oleh pemerintah dalam proyek pelebaran sungai.
Kronologi Perdebatan dan Penolakan Bantuan
Aura Cinta bersama keluarganya adalah salah satu warga yang terdampak penggusuran tersebut. Dalam pertemuan dengan Dedi Mulyadi, Aura secara lantang meminta agar pemerintah bermusyawarah dengan warga sebelum melakukan penggusuran. Ia juga menolak bantuan uang sebesar Rp 10 juta yang diberikan kepada warga korban penggusuran untuk biaya kontrak rumah selama satu tahun, dengan alasan bantuan itu lebih dibutuhkan untuk membantu orang tuanya, bukan untuk dirinya secara pribadi.
Aura menegaskan dalam video TikTok-nya bahwa ia tidak meminta belas kasihan, melainkan keadilan dan kemanusiaan. Ia juga mengkritik kebijakan Gubernur yang melarang wisuda dan perpisahan sekolah, dengan alasan kegiatan tersebut penting sebagai kenangan bagi siswa yang tidak semua berkesempatan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Menanggapi video dan kritik tersebut, Dedi Mulyadi menyatakan tidak memiliki prasangka buruk terhadap Aura Cinta dan justru memuji keberaniannya menyampaikan pendapat di depan gubernur. Dedi menegaskan bahwa tugasnya adalah memastikan setiap argumen memiliki dasar hukum yang kuat. Ia juga menjelaskan bahwa penggusuran dilakukan karena rumah-rumah tersebut berdiri di atas lahan negara dan untuk mencegah banjir besar di wilayah tersebut.
Mengenai bantuan Rp 10 juta, Dedi menegaskan bahwa dana tersebut disalurkan lewat program Bank BJB Peduli untuk membantu warga menyewa kontrakan selama setahun dan menanyakan langsung kepada Aura apakah bantuan itu diperlukan. Aura akhirnya menerima bantuan tersebut untuk membantu keluarganya, meskipun dengan nada lirih.
Dedi juga menjelaskan alasan pelarangan wisuda di sekolah-sekolah di Jawa Barat, yang menurutnya bertujuan mengurangi beban biaya orang tua dan menegaskan bahwa wisuda seharusnya hanya diperuntukkan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi. Ia menilai bahwa kegiatan wisuda di tingkat TK, SD, dan SMP bukanlah hal yang lazim di negara lain dan dapat membebani orang tua secara finansial.
Kontroversi dan Beragam Respons Publik
Video debat ini memicu beragam komentar dari warganet. Sebagian menganggap perdebatan tersebut sebagai konten settingan karena Aura Cinta diketahui pernah menjadi model iklan dan tampil dalam beberapa program televisi.
Namun, Dedi Mulyadi menilai Aura sebagai sosok yang tulus dan ikhlas dalam menyampaikan pendapatnya.
Aura Cinta sendiri merupakan lulusan SMA Negeri 1 Cikarang Utara dan dikenal aktif membuat konten di media sosial yang mengkritik kebijakan pemerintah terkait penggusuran dan larangan wisuda sekolah.
Perdebatan ini mencerminkan ketegangan antara kebijakan pemerintah daerah dan aspirasi warga terdampak, sekaligus menyoroti pentingnya dialog dan musyawarah dalam proses pembangunan yang melibatkan masyarakat terdampak langsung.(*)
(Aninggel)
Dedi Mulyadi: RSUD Dilarang Tolak atau Tahan Pasien Karena Alasan BPJS
Skadron Udara 4 Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Dukung Pencegahan Banjir di Jabar
