Scroll untuk baca artikel Lain
iklan 325x300
iklan 325x300
BeritaNews

Fenomena Aneh di Ngurah Rai: Turis Jemput Turis

31
×

Fenomena Aneh di Ngurah Rai: Turis Jemput Turis

Sebarkan artikel ini
Fenomena Aneh di Ngurah Rai: Turis Jemput Turis
Foto : I Gusti Ngurah Rai International Airport

Fenomena Aneh di Ngurah Rai: Turis Jemput Turis

 

Pasang Iklan Disini
iklan 325x300
Kontak Iklan 081574404040

EX-POSE.NET | Denpasar – Fenomena turis menjemput turis lain di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali menjadi sorotan. Praktik ini sudah sering terjadi dan dikeluhkan oleh para pramuwisata atau pemandu wisata profesional yang merasa dirugikan.

“Kalau tamu jemput tamu, baik di kedatangan internasional maupun domestik, sudah sering terjadi. Bahkan kami sering melihat langsung mereka menjemput tamu yang baru tiba dari luar negeri. Tapi kami gak enak langsung menegur, takutnya jadi keributan,” ujar Kadek Duk, seorang pemandu wisata Eropa, saat menyampaikan aspirasinya dalam sebuah pertemuan dengan DPRD Bali.

Kadek menilai, turis yang menjemput sesama turis biasanya adalah pemilik atau pengelola vila, apartemen, atau homestay mandiri. Ia menyebut, sangat mudah membedakan mana pemandu resmi dari biro perjalanan dan mana yang hanya “turis jemput turis”. “Aneh saja, turis jemput turis. Kalau ditanya, mereka pasti berkelit, katanya itu keluarga atau kerabat,” tambahnya.

Selain soal pemandu ilegal, persoalan taksi online juga menjadi sorotan. Wayan Budiyasa, warga Klungkung, mengeluhkan tidak adanya pengaturan lalu lintas di kawasan bandara. Ia menyebut, taksi online kini terlalu banyak dan menyebabkan kemacetan parah karena minimnya kehadiran polisi lalu lintas.

“Izin, mungkin bapak-bapak tidak merasakan karena terus dikawal. Sekarang polisi jarang jaga di jalan. Kami yang cari makan di jalan malah disuruh minggir kalau ada konvoi motor gede lewat,” sindir Wayan, yang disambut tawa dan celoteh peserta lainnya.

Menanggapi keluhan itu, Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya berjanji akan bersurat kepada Kapolda Bali dan meningkatkan koordinasi antar lembaga. Ia bahkan mengaku rindu masa-masa ketika polisi rutin melakukan pemeriksaan SIM B1 Umum di jalan. “Jangan seperti polisi India, yang datang setelah kejadian parah,” katanya menyindir.

Terkait fenomena turis jemput turis, DPRD Bali akan menugaskan Komisi I dan III untuk melakukan inspeksi ke Bandara Ngurah Rai dan koordinasi dengan pihak Imigrasi.

“Intip apa benar ada tamu jemput tamu, sekalian koordinasi dengan Imigrasi,” tegas Dewa Mahayadnya sambil menunjuk Ketua Komisi III, Nyoman Suyasa.

Sementara itu, anggota FPDP Bali, Dewa Putu, meminta kepolisian menertibkan taksi online yang menggunakan pelat nomor palsu DK. “Kalau ada masalah, yang kena justru pemilik pelat asli. Ini sudah masuk ranah pemalsuan,” ujarnya.

Kadek Duk juga menyarankan agar Imigrasi melakukan pengawasan rutin di bandara untuk memantau aktivitas mencurigakan, termasuk fenomena “hidung mancung jemput hidung mancung.” Ia berharap ada call center pengaduan yang responsif dan masyarakat dapat berpartisipasi dengan melaporkan pelanggaran di lapangan.

 

Aninggell

Persib Kalahkan Bali United 2-1, Mantap di Puncak Klasemen Liga 1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »