Oknum Guru di Tasikmalaya Kampanye Capres-Cawapres, Abdul Fikri Faqih Tindak Tegas
Ex-Pose.net, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengingatkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) menjaga kode etik yang di tetapkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014.
“Dalam aturan tersebut termaktub bahwa ASN di larang menjadi anggota atau pengurus partai politik. Serta di amanatkan untuk tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun. Meskipun sejatinya memang memiliki hak pilih dalam setiap pesta demokrasi yang berlangsung,” katanya seperti di lansir pada laman dprri.go.id pada Rabu (10/1/2023).
Ia menegaskan, ASN harus jaga netralitas, apalagi sebagai guru yang senantiasa di gugu dan di tiru. Selayaknya memberi contoh yang baik secara hukum maupun etik.
“Sebelumnya, di ketahui, salah seorang oknum guru yang terkonfirmasi berstatus sebagai ASN di Sekolah Dasar Negeri di Taman Sari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat video dukungan untuk salah satu capres-cawapres secara terang-terangan sambil bernyanyi,” jelasnya.
Ia menambahkan, postingan tersebut viral dengan durasi 4 menit 28 detik pada Sabtu (6/1/2024) lalu. Video itu menampilkan gerakan menyanyi dan menari sambil menyatakan dukungan.
“Dimana hal tersebut turut mengacu pada ketentuan SKB Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Pedoman Pembinaan. Dan Pengawasan Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum,” ucap Fikri.
Ia pun menekankan bahwa ASN di larang melakukan kampanye melalui deklarasi dukungan. Maupun mengajak masyarakat dalam kontestasi politik termasuk, pemilihan presiden, pemilu legislatif, maupun pemilihan kepala daerah.
?ASN harusnya netral dan tetap menjaga netralitas serta kondusifitas pemilu. Sehingga pelanggaran tersebut harus segera di beri sanksi yang memberi efek jera. Agar tidak di tiru oleh lainnya di manapun, terlebih kalangan pendidik,? terang legislator Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX itu.?.
Politisi Fraksi PKS itu mengingatkan sektor Pendidikan harusnya memberi contoh terbaik dalam konteks berdemokrasi di negara ini. Sebagai contoh dengan membangun dialektika demokrasi di kalangan pendidik dan akademisi.
?Tunjukkan wajah demokrasi yang humanis, cerdas, beretika, dan menjunjung tinggi hukum. Caranya adalah menunjukkan sikap yang menjunjung tinggi netralitas ASN. Serta memberikan edukasi kepada publik cara-cara berdemokrasi yang baik, bukan malah menodainy,” jelas Fikri.
Fikri mengajak seluruh elemen untuk bersama menjaga suasana pendidikan yang kondusif demi masa depan generasi bangsa.
?Janganlah dunia pendidikan di jadikan korban kampanye pemilu yang tak mengindahkan aturan dengan benar,? ujar legislator Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX itu.
Editor : rieke