Scroll untuk baca artikel Lain
iklan 325x300
iklan 325x300
Berita UtamaNews

Seorang Ibu-ibu Ditimbun Tanah saat Penggusuran Paksa

20
×

Seorang Ibu-ibu Ditimbun Tanah saat Penggusuran Paksa

Sebarkan artikel ini
Seorang Ibu-ibu ditimbun tanah

Seorang Ibu-ibu Ditimbun Tanah saat Penggusuran Paksa di Kampung Kolam Kota Batam

 

Pasang Iklan Disini
iklan 325x300
Kontak Iklan 081574404040

“Demi Mempertahankan Hak Tanah Seorang Ibu-Ibu Dtimbun Tanah Dengan Buldozer”

 

EXPOSE NET | Batam, 21 April 2025 – Jeritan pilu terdengar dari Kampung Kolam dan Kampung Tower, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam. Warga, khususnya para ibu-ibu, menghadapi kekerasan dan ancaman keselamatan akibat penggusuran paksa yang dilakukan oleh pihak korporasi. Dalam aksi mempertahankan hak atas tanah, seorang ibu dikabarkan tertimbun tanah dari truk yang sengaja ditumpahkan saat ia mencoba menghentikan penggusuran.

 

Peristiwa memilukan ini menjadi potret nyata konflik agraria yang terus menghantui masyarakat kecil di tengah ekspansi pembangunan. Para ibu-ibu, meski dihantui bahaya alat berat dan tekanan mental, tetap berdiri di garis depan mempertahankan rumah dan tanah tempat mereka hidup selama puluhan tahun.

 

Tidak hanya menghadapi buldoser, warga juga mengaku mendapat intimidasi dari sekelompok preman yang diduga dikerahkan oleh perusahaan. Beberapa warga dilaporkan mengalami penganiayaan fisik dan telah membuat laporan ke Polsek Nongsa. Namun, hingga kini belum ada kejelasan hukum dari pihak berwenang terkait laporan tersebut.

 

Pada Maret 2025, tokoh masyarakat dari organisasi Wawasan Hukum Nusantara (WHN) Kota Batam, Metio Sandi, turut angkat bicara dan telah mengadukan kasus ini kepada pihak berwenang. Namun, keluhan warga masih diabaikan.

 

Warga merasa kian terpojok karena belum ada kesepakatan yang adil mengenai relokasi maupun nilai ganti rugi. Sementara itu, tekanan psikologis terus dialami akibat kehadiran preman yang kerap muncul tiba-tiba dan menebar ketakutan.

 

Ironisnya, pada April 2025, penggusuran paksa dilakukan secara tiba-tiba. Pohon-pohon di sekitar lokasi ditebangi, dan lahan milik warga diuruk paksa menggunakan tanah. Aksi perlawanan spontan pun dilakukan, terutama oleh para ibu-ibu yang berusaha menghalangi alat berat dengan tubuh mereka sendiri.

 

“Kami hanya ingin hidup damai, kenapa harus seperti ini?, ” teriak seorang ibu dengan mata berkaca-kaca, menggambarkan keputusasaan dan keteguhan hati warga.

 

Kasus ini dikabarkan akan segera dilaporkan ke Komnas HAM dan DPR RI guna mendapatkan perhatian nasional dan keadilan bagi warga yang terdampak. Masyarakat berharap pemerintah turun tangan untuk menghentikan tindakan sewenang-wenang dan memberi perlindungan hukum yang nyata (*)

Redaksi

Diduga Ada Petani Mencaplok Tanah Petani

Dua Bocah Laki Laki di Temukan Ngambang, Kapolsek Ciawi: Tewas karena Tenggelam?

Direktur Penyidikan KPK di Copot, Ini Kata Bambang Widjojanto

Seorang Ibu-ibu Ditimbun Tanah saat Penggusuran Paksa di Kampung Kolam Kota Batam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »